Mataram Lombok PPKM Level 1, CFD Dibuka Lagi Awal Bulan

Mataram – Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil masuk menjadi salah satu daerah dengan zona pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu. Sebelumnya, hampir empat minggu Mataram berada pada PPKM level dua.

“Alhamdulillah, Kota Mataram berhasil turun level dari dua menjadi level satu PPKM,” kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Senin (16/10/2021).

 

Saat menyikapi data dari Kementerian Kesehatan, Sabtu (16/10), yang menyebutkan Kota Mataram masuk level satu PPKM, bersama lima kabupaten/kota lainnya di NTB, ia mengatakan keberhasilan Mataram bisa hijrah dari level dua ke PPKM level satu merupakan hasil ikhtiar dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Berbagai skenario penanganan yang kita siapkan bersama pemerintah provinsi, TNI/Polri, tim medis, serta para pemangku kepentingan lainnya berjalan baik dan mendapat dukungan dari masyarakat,” katanya.

“Berbagai skenario penanganan yang kita siapkan bersama pemerintah provinsi, TNI/Polri, tim medis, serta para pemangku kepentingan lainnya berjalan baik dan mendapat dukungan dari masyarakat,” katanya.

Terkait dengan itu, lanjutnya, sebagai konsekuensi dari pergeseran level tersebut, pemerintah kota akan melakukan penyesuaian terhadap regulasi yang ada.

 

“Kami bersama Satgas COVID-19 segera melakukan kajian terhadap kebijakan kelonggaran aturan yang bisa kita berikan kepada masyarakat untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi,” katanya.

 

Untuk melakukan penyesuaian regulasi, tambah wali kota, pemerintah kota akan menunggu instruksi Menteri Dalam Negeri terkait dengan regulasi PPKM level satu.

 

“Salah satu kegiatan yang kita pertimbangkan untuk dibuka adalah hari tanpa kendaraan bermotor (car free day) di Jalan Udayana. CFD kita anggap potensional dongkrak pemulihan ekonomi,” katanya menambahkan.

Ia mengingatkan meskipun Kota Mataram sekarang sudah berada pada level satu, tapi masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Disiplin prokes itu sebagai langkah efektif memutus penyebaran COVID-19,” demikian Mohan Roliskana.

Share
2021-10-16
x

Check Also

Tidur Pagi Bisa Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ahli

Tidur pagi sering dianggap sebagai cara untuk mengganti waktu istirahat yang hilang pada malam hari, ...

China Kembangkan Pil Panjang Umur, Klaim Bisa Buat Manusia Hidup hingga 150 Tahun

Ambisi memperpanjang usia manusia kembali menguat setelah sebuah perusahaan bioteknologi di Tiongkok mengembangkan suplemen anti-penuaan ...

Belajar Al-Qur’an Lewat Aplikasi: Solusi Modern untuk Mengaji Kapan Saja

Tradisi belajar Al-Qur’an sejak dahulu dilakukan melalui guru mengaji, masjid, mushala, atau TPQ. Namun seiring ...

Exit mobile version