SBU Lumpuhkan Pembunuh Kolonel Voronych, Diduga Agen FSB Rusia

Badan Intelijen Ukraina, SBU, mengumumkan keberhasilan operasi penangkapan terhadap anggota sel intelijen Rusia yang diduga membunuh Kolonel Ivan Voronych.

Operasi ini berlangsung di Kyiv pada Minggu pagi, 13 Juli 2025 dan berujung pada tewasnya beberapa tersangka yang disebut sebagai agen Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB).

Dalam keterangan resminya, SBU menyebut bahwa para agen FSB melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. “Operasi khusus dilakukan pagi ini. Anggota sel FSB yang melawan langsung dilumpuhkan,” demikian pernyataan di kanal Telegram resmi SBU.

Kolonel Ivan Voronych, perwira tinggi di SBU, ditembak mati pada Kamis lalu dalam sebuah serangan siang bolong yang terekam kamera pengawas. Dua orang yang diduga menjadi pelaku — seorang pria dan seorang wanita — kini diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan FSB di Ukraina.

SBU tidak mengungkap secara pasti jumlah pelaku yang tewas, namun merilis video yang memperlihatkan dua jasad di lokasi operasi.

Laporan media menyebut Voronych terlibat dalam sejumlah misi rahasia di wilayah pendudukan Rusia dan bahkan berperan dalam serangan Ukraina ke wilayah Kursk tahun 2024.

Penyelidikan awal menyatakan bahwa para pelaku diinstruksikan oleh handler mereka dari Rusia untuk memata-matai pergerakan Voronych, sebelum akhirnya diberikan koordinat lokasi penyimpanan pistol berperedam yang digunakan dalam eksekusi.

Setelah aksi pembunuhan, kedua tersangka sempat melarikan diri, namun berhasil dilacak dan disergap oleh satuan gabungan SBU dan aparat kepolisian Ukraina.

Hingga kini, pemerintah Rusia belum memberikan komentar atas operasi tersebut. Peristiwa ini menambah daftar panjang aksi saling balas antara Ukraina dan Rusia dalam perang yang kini memasuki tahun ketiga.

SBU kini semakin berperan strategis dalam menjalankan operasi khusus melawan target-target Rusia, termasuk pembunuhan terarah, sabotase, dan penggagalan misi infiltrasi yang dilakukan pihak Moskow.

Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia kembali meluncurkan 60 drone peledak pada Sabtu malam. Dari total tersebut, 20 drone berhasil ditembak jatuh dan 20 lainnya berhasil diganggu.

Selain itu, serangan Rusia di wilayah Donetsk dan Kherson juga memakan korban jiwa. Otoritas Ukraina melaporkan empat warga sipil tewas dan 13 lainnya mengalami luka-luka sejak Sabtu.

Perang di balik bayang-bayang antara Ukraina dan Rusia terus memanas, menunjukkan bahwa konflik tak hanya terjadi di garis depan, tetapi juga dalam arena intelijen yang semakin agresif.***

Share
2025-07-14
x

Check Also

Tidur Pagi Bisa Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ahli

Tidur pagi sering dianggap sebagai cara untuk mengganti waktu istirahat yang hilang pada malam hari, ...

China Kembangkan Pil Panjang Umur, Klaim Bisa Buat Manusia Hidup hingga 150 Tahun

Ambisi memperpanjang usia manusia kembali menguat setelah sebuah perusahaan bioteknologi di Tiongkok mengembangkan suplemen anti-penuaan ...

Belajar Al-Qur’an Lewat Aplikasi: Solusi Modern untuk Mengaji Kapan Saja

Tradisi belajar Al-Qur’an sejak dahulu dilakukan melalui guru mengaji, masjid, mushala, atau TPQ. Namun seiring ...

Exit mobile version