MATARAMPOS – Ketua Dewan Pakar PAN Dradjat Hari Wibowo mengaku nelongso (merana) dengan kabar bahwa Iran dan Kuba telah berhasil mengembangkan vaksin corona sendiri. Sedangkan Indonesia sampai saat ini ribut – ribut soal vaksinasi.
Sebab itu dia mendorong pemerintah untuk segera membuat vaksin dan obat Covid-19 dari dalam negeri. Baginya ini bukan soal terlambat atau tidak, tapi memang harus dilakukan.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya juga mengetahui soal Iran dan Kuba yang berhasil membuat vaksin Covid-19 sendiri. Dari laporan yang diterimanya, tingkat efikasi vaksin tersebut cukup tinggi.
Atas dasar itulah kata Dradjat, sebagai ilmuwan dia ikut berbahagia dengan hadirnya obat corona. “Namun sebagai orang Indonesia nelongso saya. Kenapa 2 negara dengan kondisi ekonomi yang jauh di bawah Indonesia sudah berhasil menemukan vaksin. Sedangkan Indonesia masih jauh,” terangnya
Dradjad mengaku sudah sejak April 2020 menyuarakan di publik, tentang kebutuhan melakukan riset dan menemukan vaksin dan obat sendiri, sudah sangat mendesak.
“Tolong segera kita genjot dana untuk riset besar-besaran untuk penemuan vaksin dan obat,” ungkap Dradjad.
Dia juga mengingatkan, pandemi Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan dan ekonomi saja, tapi juga masalah pertahanan dan keamanan nasional. Serta yang paling penting karena menyangkut masalah jiwa rakyat Indonesia.
Mengenai dana, Dradjad mengatakan, sebenarnya dananya tidak terlalu besar. Ia memperkirakan antara Rp500 miliar hingga Rp1 triliun untuk satu jenis vaksin. “Tapi untuk amannya mungkin bisa disiapkan Rp2 hingga Rp3 triliun,” kata ekonom senior Indef ini.