MATARAM-Pemerintah tetap waspada dengan adanya varian baru Covid-19. Setelah Malaysia, varian delta terbaru AY.4.2 sudah sampai di Singapura.
“Sub varian ini masih bisa memicu gelombang berikutnya di Indonesia,” kata Juru Bicara Kemenkes terkait Covid-19 Siti Nadia Tarmizi, kemarin (16/11)
Untuk antisipasi masuknya varian AY.4.2, pelaku perjalanan dari luar negeri kata Nadia, wajib melakukan pemeriksaan Covid-19. Pemeriksaan ini dilakikan saat masuk Indonesia dan selesai karantina. Untuk pintu masuk negara, seperti bandara, tidak semuanya dibuka.
Dia memastikan, saat ini kasus di Indonesia tengah melandai. Memang beberapa daerah mengalami kenaikan kasus dalam beberapa pekan terakhir, dan hal tersebut saat ini terus dicermati.
Sampai sekarang varian baru seperti AY.4.2 dan Mu belum ditemukan di Indonesia. Pemerintah telah rutin melakukan genome sequencing. Langkah ini sebagai mitigasi dalam menemukan varian anyar.
Khusus NTB, ada kabar gembira. Bumi Gora akhirnya mencatatkan nol kasus baru, setelah pandemi berlangsung selama 19 bulan. Kemarin, Satgas Covid-19 NTB mengumumkan, tidak ada penambahan kasus baru di seluruh NTB.
Sementara untuk Pulau Lombok, ini adalah hari kedua secara beruntun, tak ada kasus baru yang muncul di Pulau Seribu Masjid. Hingga kemarin, capaian vaksinasi di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok sudah lebih dari 70 persen untuk suntikan dosis pertama. Capaian tertinggi ada di Kota Mataram dengan 98,26 persen. Disusul Lombok Utara dengan 82,09 persen. Sementara Lombok Timur sudah 72,48 persen, Lombok Tengah 75,9 persen, dan Lombok Barat dengan 73,9 persen.
Sementara untuk Pulau Sumbawa, belum ada kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya 70 persen. Kota Bima menjadi daerah dengan capaian tertinggi yakni 68,68 persen. Sisanya di bawah capaian tersebut.
Sedangkan kasus aktif di seluruh NTB hingga kemarin masih 136 orang. Sedangkan sudah sepekan terakhir, pasien Covid-19 di NTB tidak ada yang meninggal. (Nur)