Menyimpan uang kini tak lagi harus di bank konvensional. Aplikasi digital seperti dompet elektronik dan bank digital kini menjadi pilihan banyak orang karena praktis, cepat, dan menawarkan beragam promo menarik. Namun, di balik kemudahannya, ada risiko keamanan yang perlu diwaspadai. Keamanan uang di aplikasi digital sangat bergantung pada legalitas dan sistem perlindungan data penyedia layanan. Masyarakat wajib memastikan aplikasi yang digunakan sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Indonesia (BI).
Kenapa Banyak Orang Pindah ke Aplikasi Digital?
Banyak pengguna memilih aplikasi digital karena kemudahan bertransaksi tanpa harus antre di bank. Semua aktivitas keuangan, mulai dari menabung, transfer, hingga membayar tagihan, bisa dilakukan lewat ponsel kapan pun.
Selain itu, aplikasi digital juga menawarkan bunga tabungan lebih tinggi dan promo seperti cashback atau poin belanja.
Risiko yang Harus Diwaspadai
Meski terlihat aman, tidak semua aplikasi dapat dipercaya. Fadli mengingatkan bahwa kasus phishing, pembobolan akun, dan pencurian data pribadi masih sering terjadi.
Selain itu, beberapa aplikasi non-bank tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya, jika penyedia layanan bermasalah, dana pengguna berisiko hilang.
5 Tips Aman Menyimpan Uang di Aplikasi Digital
-
Gunakan aplikasi resmi yang terdaftar di OJK atau Bank Indonesia.
-
Aktifkan keamanan ganda seperti PIN, sidik jari, atau Face ID.
-
Jangan klik tautan mencurigakan yang dikirim melalui pesan atau email.
-
Pantau mutasi transaksi secara rutin untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
-
Simpan dana secukupnya, jangan jadikan aplikasi digital sebagai tempat utama seluruh tabungan.
Dengan memahami cara kerja dan risikonya, masyarakat bisa memanfaatkan teknologi finansial tanpa takut tertipu. Bijak memilih aplikasi dan menjaga data pribadi adalah kunci utama keamanan finansial di era digital.
MataramPos.Com MataramPos