Terdapat sejumlah risiko yang diwaspadai oleh Bank Indonesia (BI). Adapun risiko yang dikhawatirkan tersebut beradal dari sisi global dan domestik.
Risiko global:
1. Ekonomi global lebih rendah jika konsolidasi tidak diharapkan
2. Inflasi global
3. Kebijakan negara maju yang protektif.
4. Neraca bank sentral bank sentral AS dari USD800 miliar jadi USD1,4 triliun. Ini akan diturunkan dan berdampak pada ekonomi global.
“Kalau kita lihat di Korut, bagaimana respons China, ini adalah bagaimana harusnya kita waspada,” ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo, Kamis (27/4/2017).
Sementara itu, hal yang harus diwaspadai pada sektor domestik adalah sebagai berikut:
1. Pajak untuk stimulus fiskal
2. Konsolidasi perbankan dan korporasi
3. Upaya efektivitas kebijakan moneter
4. Tekanan inflasi akibat kenaikan harga komoditas global.
“Arah 2017 difokuskan kepada pemeliharaan stabilitas makro ekonomi. Ini cukup penting karena pengalaman empiris bahwa stabilitas ekonomi adalah upaya untuk dorong kebijakan ekonomi. Ini perlu ditempuh sebagai jangka pendek,” tutupnya.