MATARAMPOS.COM – Sebanyak 19 kasus positif covid baru muncul dari pelaku perjalanan di masa libur natal dan tahun baru (nataru). Untuk itu, satgas penanganan covid NTB menambah level kewaspadaan.
”Fenomena ini terus kita cermati perkembangannya,” kata Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid NTB H Lalu Gita Ariadi, Rabu (30/12).
Tren penambahan kasus positif pelaku perjalanan luar provinsi dimulai dari 25 Desember. Tepat di hari Natal, terjadi 6 kasus positif. Kemudian tambah 1 kasus positif pada 26 Desember.
Selanjutnya di 27 Desember terdapat 5 kasus positif baru. Angka positif covid dari pelaku perjalanan kemudian meledak menjadi 19 kasus pada 29 Desember. Setelah satu hari sebelumnya nihil kasus.
Hanya dalam tempo lima hari, 31 positif baru ini menyumbang 18 persen total kasus dari kategori pelaku perjalanan luar provinsi. Dari jumlah total positif covid pelaku perjalanan sebanyak 171 orang.
Gita tak ingin menyebut jika satgas kecolongan dengan penambahan kasus pelaku perjalanan luar provinsi, yang cukup signifikan dalam lima hari terakhir. Ia memastikan pemprov melalui satgas akan tetap melakukan upaya antisipasi. Apalagi pada hari ini sudah masuk masa libur tahun baru.
”Kita atensi terus. Petugas akan bekerja dengan cermat di pintu masuk,” tuturnya.
Sejauh ini, syarat masuk ke NTB masih berupa rapid test antigen. Meski sedikit lebih baik dari rapid antibodi, hal tersebut belum menjamin setiap pelaku perjalanan bebas covid. Apalagi jika dibandingkan dengan tes PCR.
Karena itu, menurut Gita, cara yang paling baik sebenarnya tetap berdiam diri di rumah. Tidak melakukan perjalanan ke luar daerah di masa libur akhir tahun ini.
”Makanya kebijakan pemerintah itu, jangan keluar daerah dulu. Diam di rumah, itu lebih baik,” saran Gita yang juga merupakan Sekda NTB ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi menyebut ada kecenderungan peningkatan kasus positif covid dari kategori pelaku perjalanan. ”Mereka memang bukan penduduk NTB. Tapi pas di sini merasakan gejala sakit, terus memeriksakan diri dan positif,” kata Eka, kemarin.
Pelaku perjalanan yang positif, sebagiannya berasal dari wisatawan yang memang datang untuk menghabiskan libur natal dan tahun baru di NTB. Namun, kata Eka, ada juga pelaku perjalanan seperti sopir barang lintas provinsi.
”Sebagian besar yang positif ini mereka mandiri. Artinya dengan kesadaran sendiri untuk melakukan pemeriksaan,” ujar Eka.