MATARAMPOS – Upaya pencegahan dan penanganan kasus Covid-19 di Kota Mataram cukup baik. Data sebulan terakhir nihil kasus. Kendati demikian, masyarakat tetap diminta memperketat protokol kesehatan.
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana bersyukur kerja kolektif pemerintah, TNI – Polri dan masyarakat memberikan hasil maksimal dalam penanganan penularan virus corona. Selama sebulan terakhir tidak ada kasus positif Covid-19. Bahkan, Mataram sudah masuk penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level I. “Kalau tidak salah satu atau bulan terakhir ini nihil kasus positif di Mataram,” kata Mohan dalam sambutannya saat membuka acara Pearl Festival di Mataram Craft Center, Kelurahan Pagesangan, Rabu (17/11/2021).
Sebanyak 325 lingkungan yang tersebar di 50 kelurahan masuk kategori zona hijau. Walikota menyampaikan, optimalnya penanganan bencana non alam Covid-19, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan karena Mataram masuk 10 besar tingkat nasional pelaksanaan tes, lacak dan isolasi terbaik seluruh Indonesia. Penghargaan ini tentu diharapkan sebagai motivasi bangkitnya perekonomian masyarakat. Apalagi Lombok menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Superbike. “Tetap harus saya sampaikan bahwa protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara ketat,” ujar Walikota.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi menambahkan, penghargaan yang diberikan pemerintah pusat karena Kota Mataram dinilai konsisten dalam melakukan pengecekan, penelusuran dan perawatan. Keberhasilan tidak terlepas dari kerja keras dari pemerintah provinsi, Pemkot Mataram, TNI – Polri dan masyarakat. “Kita bersyukur bisa mendapatkan penghargaan,” tambah Usman.
Dia menyebutkan 325 lingkungan di Kota Mataram masuk kategori zona hijau. Artinya, tidak ditemukan kasus positif baik yang sedang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. “Alhamdulillah, sudah tidak ada kasus,” ucapnya seraya menambahkan alat rapid antigen diberikan oleh Dinas Kesehatan NTB, untuk pengecekan kesehatan penonton IATC di puskesmas tidak ada yang reaktif atau positif. “Dari 168 reagen yang digunakan tidak ada yang positif,” tambahnya. Kendati demikian, ia mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Walaupun kondisi melandai tetap tidak boleh abai. (jun)