MATARAM-Pemkot Mataram akan mulai mengizinkan digelarnya pembelajaran tatap muka pada 5 Januari 2021. Namun sebelum itu, Dinas Kesehatan (Dikes) menyarankan semua guru melakukan rapid test.
“Rapid test ini kita lakukan bagi guru yang berhadapan langsung dengan siswa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi, kemarin.
Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, jumlah guru dari tingkat TK, SD dan SMP ribuan orang. Jumlah tersebut termasuk tenaga administrasi. “Sebelum mengajar guru bisa melakukan rapid test gratis di puskesmas se-Kota Mataram,” tutur Usman.
Diungkapkan, rapid test terhadap guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dari pengalaman di pondok pesantren. Kasus reaktif dan positif ditemukan. Apabila ada guru terindikasi reaktif, maka harus melakukan isolasi mandiri sampai hasil tes berikutnya non reaktif. “Untuk rapid test kita prioritaskan bagi guru, bukan anak-anak,” terang dia.
Kabid Dikdas Disdik Kota Mataram M Taufiq menyambut baik rencana Dikes Kota Mataram terkait rapid test bagi guru. Karena bagaimanapun guru harus mengantisipasi penyebaran Korona di sekolah. “Kalau ada guru yang reaktif jangan masuk dulu sebelum hasilnya non reaktif,” ungkap Taufiq.
Tak hanya rapid test, namun fasilitas di sekolah seperti kursi, meja, dan papan tulis harus disemprot disinfektan sebelum melaksanakan belajar tatap muka. “Semua fasilitas di sekolah harus steril,” tegasnya. (red/11)