Prokes Ketat, Demi Keselamatan Keluarga dan Semua Pihak

MATARAMPOS.COM – Wajahnya tampak sedikit kesal ketika ditanya tentang penerapan protokol kesehatan yang sering dianggap berlebihan. Meski demikian, kekesalannya hanya sesaat dan wajah cerianya kembali terlihat. Itulah Mahdi Putra (24) pria kelahiran Lombok yang bekerja sehari – hari sebagai ojek Pangkalan di kawasan Gang Pacutan Pesongoran Jalan Bung Karno Kota Mataram.

Mahdi bahkan lebih banyak tertawa, ketika ditanya lebih jauh kenapa Ia terkesan sangat ketat dalam penerapatan protokol kesehatan (prokes), baik saat bekerja maupun tidak dalam kondisi bekerja.

“Saya memang tidak mau melepaskan Masker, baik sedang kerja maupun duduk bersama teman – teman. Bahkan ketika sendiri saya tetap saja pakai. Karena supaya terbiasa dan ini lebih aman,” ungkap Pemuda yang suka tersenyum dan tertawa kepada MataramPos.com saat ditanya tentang kenapa Ia selalu pakai masker dan menggunakan handsanitizer.

Menurutnya, kebiasaannya itu akan dibawa kemanapun dan memberi pengaruh baik bila kebiasaan itu positif. “Ini bukan soal saya, Anda atau karena tahun kemarin saya dapat info di Mataram angka Covid19-nya tinggi. Tetapi untuk semuanya, terkhususnya keluarga saya, anak, istri dan orangtua saya. Sangat berhati – hati jauh lebih penting,” ujarnya.

Saat ditanya apakah sudah vaksin bersama rekan – rekannya, Mahdi yang memiliki anak satu ini mengatakan sudah vaksin kedua dan tetap akan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Dirinya akan benar – benar membuka masker ketika pemerintah sudah menyatakan aman dan bebas dari virus yang mengguncang dunia ini.

Dalam catatan matarampos.com pada medio 2020 lalu, berdasarkan data yang dirilis BNPB saat rakor virtual bersama Presiden RI dan para Gubernur se-Indonesia, Rabu (10/06/2020), Kota Mataram- NTB masuk 5 besar nasional sebagai daerah dengan resiko tinggi dalam insiden atau kasus penyebaran Covid 19.

Jumlah kasus Covid-19 per 100.000 penduduk berdasarkan kabupaten kota menempatkan top 5 kabupaten kota dengan insiden kasus tertinggi nasional. Yakni, Jakarta pusat (149.2 per 100.000 jumlah penduduk), Kota Jayapura (108 per 100.000 jumlah penduduk), Kota Surabaya (107.6 per 100.000 jumlah penduduk), Kota Banjarmasin (94.5 per 100.000 jumlah penduduk) dan Kota Mataram (20,10 per 100.000 jumlah penduduk).

Sedangkan pada tingkat Provinsi NTB, Mataram berada pada peringkat pertama sebagai kota yang paling banyak terkonfirmasi positif Covid-19. Rilis data dari tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 tingkap provinsi sampai pada 9 Juni 2020 menyebutkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 333 orang, sembuh 176 orang. Sedangkan yang masih positif sebanyak 142 orang. Sementara yang meninggal 15 orang.

Presiden RI, Ir. Joko widodo menyampaikan atensi khusus terhadap kabupaten kota yang memiliki peningkatan kasus Covid-19. Apalagi daerah-daerah dengan kasus kematian yang terus bertambah. Perhatian dan peringatan harus diperkuat guna meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta kepada masyarakat NTB agar tetap mengikuti protokol kesehatan guna mencegah dan menurunkan kasus Covid-19, terutama bagi warga Kota Mataram. Karena itu, pemerintah provinsi akan melakukan koordinasi yang intensif kepada pemerintah Kota Mataram untuk mensosialisasikan protokol kesehatan yang masif kepada masyarakat.

“Kita akan langsung turun ke lapangan terutama di tempat-tempat keramaian, semua protokol kesehatan akan kita perkuat kembali seperti jaga jarak, pakai masker dan lain-lain,” ungkapnya kepada pers usai mengikuti rapat bersama presiden di ruang kerjanya.

Ummi Rohmi panggilan akrabnya wagub NTB tersebut, meminta bantuan kepada pihak TNI, Polri, Pol PP untuk meningkatkan jumlah personil di setiap pos-pos penjagaan sekaligus mengedukasi masyarakat betapa pentingnya protokol kesehatan. Juga menghimbau masyarakat tetap pakai masker, jaga jarak serta protokol Covid-19 lainnya. Sinergitas antara semua pihak juga menjadi faktor penting untuk mempercepat penanganan penyebaran Covid-19 di NTB terutama di Kota Mataram.

Saat ini, meski angka kematian akibat Covid19, pemerintah dan masyarakat di Mataram tetap menjalankan protokol kesehatan, salah satunya Mahdi, pemuda yang peduli dengan orang – orang disekitarnya. (jun)

 

Share
x

Check Also

Jejak BTN dari Masa ke Masa, Hidup Mati di Zaman Kolonial hingga Berpeluang jadi Mega Bank di Indonesia

MATARAMPOS.COM – Perjalanan panjang Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi salah satu institusi keuangan terkemuka di Indonesia tidak ...

Elon Musk Pungut Biaya Pendaftaran dan Penghapusan Penanda Tanggal di X

Elon Musk kembali mengguncang platform media sosial X dengan kebijakan baru. Tapi, kebijakan ini cukup ...

Lenovo Rilis Lenovo Tab, Tablet Terjangkau untuk Kebutuhan Sehari-hari, Berikut ini Spesifikasinya

Lenovo baru saja meluncurkan Lenovo Tab, sebuah tablet ramah kantong yang dirancang untuk pengguna yang membutuhkan ...