Ilustrasi/Pixabay

Tenaga Medis Non PNS Siap-siap Ikut Vaksinasi Tahap Pertama

MATARAMPOS.COM – Kapan vaksinasi covid dimulai di NTB memang belum jelas. Namun Dinas Kesehatan (Dikes) NTB sudah mulai melakukan persiapan. Salah satunya mendata tenaga kesehatan (nakes) non PNS yang juga akan divaksinasi pada tahap pertama.

”Yang kemarin kita usulkan itu statusnya masih yang PNS,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi.

Adapun untuk nakes yang berstatus bukan PNS, seperti tenaga kontrak maupun honorer, tetap menjadi atensi. Mereka juga akan masuk sebagai sasaran vaksinasi di tahap pertama untuk nakes.

Mengenai jumlahnya, Eka belum mengetahuinya. Saat ini masih dilakukan pengumpulan data dari bawah. ”Sedang dikumpulkan, jadi belum tahu jumlah pastinya. Tapi, perkiraan saya bisa sama atau lebih dengan nakes PNS yang sudah kita usulkan itu,” ujarnya.

Terkait dengan jumlah usulan nakes di NTB, berdasarkan keterangan pers dari Menteri Kesehatan RI, angkanya mencapai 20.459 orang. Mereka bertugas di bagian manajemen maupun pelayanan. Di Dikes serta rumah sakit pemerintah.

Lebih lanjut, kata Eka, vaksinasi covid di NTB masih belum klir kapan akan dilaksanakan. Dikes menunggu petunjuk teknis detail soal pelaksanaan vaksin. Begitu juga dengan berapa jumlah dosis vaksin yang akan diberikan ke NTB.

Meski begitu, tahapan persiapan terus dilakukan. Termasuk berkoordinasi dengan organisasi profesi kesehatan yang ada di NTB. ”Sudah bertemu untuk membahas persiapan vaksinasi,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan, Dikes NTB I Gede Dewa Oka Wiguna mengatakan, meski belum mendapatkan angka pasti mengenai jumlah nakes non PNS, Dikes tetap mengupayakan mereka masuk sebagai sasaran vaksinasi pertama. ”Nanti kita lihat lagi kebijakan pusat seperti apa,” katanya.

Oka menambahkan, dikes juga sudah meminta tambahan cold chain untuk penampungan vaksin. Guna mengantisipasi tidak tertampungnya vaksin covid yang diberikan pemerintah pusat. ”Sudah kita usulkan. Semoga diterima,” ujar Oka.

Selama ini, vaksin untuk imunisasi disimpan dalam dua ruang yang di dalamnya terdapat lemari es besar, milik Dikes NTB. Masing-masing cold room memiliki kapasitas 26 ribu dan 37 ribu liter. Selain itu, ada juga lemari es dengan kapasitas 490 liter.

Dari evaluasi yang dilakukan dikes, vaksin untuk imunisasi rutin sudah memakan hampir 60 persen kapasitas dari cold room yang ada. Selain Dikes NTB, tidak ada kabupaten/kota lain yang memiliki cold room.

Sepuluh kabupaten/kota hanya terdapat lemari es dengan kapasitas masing-masing 24 liter hingga 75 liter. Rinciannya, Kota Mataram terdapat 22 unit; Lombok Barat 29 unit; Lombok Tengah 28 unit; Lombok Timur 34 unit; dan Lombok Utara 13 unit.

Kemudian, Sumbawa 32 unit; Sumbawa Barat 11 unit; Dompu 30 unit; Kota Bima 21 unit; serta Kabupaten Bima 33 unit.

Share
x

Check Also

Departemen Kehakiman AS Siapkan Solusi untuk Kasus Monopoli Google di Bisnis Mesin Pencari Internet

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengumumkan solusi terkait kasus monopoli yang melibatkan Alphabet, ...

“Jaga Zapin” Terbukti Efektif jaga Stabilitas Harga TBS Kelapa Sawit Riau

MATARAMPOS.COM  – Masih ingat dengan “Jaga Zapin?” Program yang disingkat dengan Jaga Zona Pertanian, Perekonomian ...

Tips Menabung yang Mudah untuk Mahasiswa dan Pelajar

Pada prinsipnya, ada banyak tips menabung uang yang bisa dilakukan mahasiswa dan bisa dijadikan sebagai ...