MataramPos.Com MataramPos
LOTENG- Desa Wisata Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah (Loteng) terus mendapat dukungan berbagai pihak dalam pengembangan desa wisata. Selasa (04/05) lalu, di desa ini berlangsung kegiatan BeNext yaitu Online Business Inclusive Expo dan Investor MeetUp untuk bisnis UMKM. Kegiatan tersebut, selain di gelar di Desa Bilebante juga digelar di The Mandalika dan di wilayah Sembalun.
BeNext sendiri merupakan rangkaian akhir dari program bisnis inklusif yang dilaksanakan oleh proyek kerjasama Pemerintah Indonesia dan Jerman, Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED).
Yang mana, diimplementasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Bersama juga dengan Business Venture Development Institute (BVDI) Universitas Prasetiya Mulya serta didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM). Termasuk juga dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Proyek ISED bertujuan untuk mempromosikan ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan. Dimana, salah satu pendekatan yang digunakan adalah bisnis inklusif. Pelaku usaha tidak hanya berorientasi pada profit, namun juga memberikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang positif dengan cara melibatkan masyarakat yang berada di dasar piramid ekonomi (base of pyramid/BOP) paling bawah ke dalam rantai usaha. Baik sebagai produsen, supplier, distributor, atau pelanggan. Sebelumnya, BVDI Prasetiya Mulya melaksanakan rangkaian acara penguatan model bisnis inklusif untuk menyiapkan BOP dalam pengetahuan dan keahlian manajemen bisnis untuk mengembangkan UMKM secara optimal.
Ditemui pada acara BeNext di Bilibante, Teddy Trilaksono, MA sebagai team leader kegiatan tersebut memaparkan, rangkaian kegiatan ini dimulai dari pemberian Lokakarya Literasi Bisnis secara daring. Dimana, pelaku UMKM diberikan literasi dasar manajemen yang mencakup lima hal. Diantaranya, Strategi Bisnis, Manajemen Pemasaran, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, dan Manajemen Operasional
Kegiatan ini selain melibatkan 75 UMKM di Lombok, juga melibatkan 20 UMKM daerah lainnya yang terpilih untuk bergabung dalam kegiatan ini. Selanjutnya mereka mendapatkan coaching secara daring dan luring. Mereka mendapatkan bimbingan dan solusi yang terarah sesuai dengan masalah yang dihadapi.
“Kegiatan BeNext berhasil menampilkan 42 UMKM terpilih dalam bentuk showcase produknya secara online melalui platform Instagram benext.id,” ujarnya.
Pelaku UMKM yang terpilih juga mendapat kesempatan presentasi usaha atau ‘pitching deck’ kepada para investor dan expert melalui kegiatan investor Meetup.
“Melalui kegiatan ini, juga pelaku usaha mendapatkan pengalaman, saran perbaikan usaha, dan menambah jejaring bisnis,” sambungnya.
Ditemui di akhir acara, Ibu Hurul dari Desa Bilebante yang memiliki usaha Kopi Rempah Tabita mengaku merasakan pengalaman baru.
“Degdegan, baru kali ini harus presentasi dan ditanya oleh investor, tapi saya belajar banyak hal baru untuk kemajuan usaha saya,” akunya.
Sementara itu, Direktur Desa Wisata Hijau Bilebante Pahrul Azim juga menjelaskan, nantinya sebagai keberlanjutan program bisnis inklusif ini akan dikelola melalui Indonesia Inclusive Business Network sebagai expert pool bagi para praktisi bisnis inklusif di Indonesia. Benext.id akan menjadi hub bisnis inklusif untuk showcase produk UMKM yang terlibat dalam program ini.
“Kami dari Desa Wisata Hijau Bilebante sangat berterimakasih dan mengapresiasi kegiatan ini, karena memberikan pengalaman baru bagi pelaku usaha yang ada di Bilebante khususnya,” tutupnya (Nur)
