LOTENG- Bupati Lombok Tengah (Loteng), HL. Fathul Bahri, tidak melarang masyarakat memeriahkan hari raya qurban atau Idul Adha 1442 H, di tengah musibah Covid-19.
Hanya saja pembolehan melakukan perayaan lebaran idul Adha sekali setahun ini, harus mengedepankan protokol kesehatan. Sebab saat ini Covid-19 masih jadi penyakit momok menakutkan bagi kita semua.
“Melaksanakan sholat idul Adha boleh dilakukan di masing masing masjid, tapi dengan catatan harus patuh pada aturan sesuai protokol kesehatan,” katanya, Senin (19/7).
Sesuai protokol kesehatan, lanjut ketua DPC Gerindra Loteng, misalnya panitia hari raya ataupun para marbot, harus menyiapkan tempat cuci tangan atau hand sanitizer. Mengatur jarak sesuai yang sudah dilakukan sebelumnya, membawa sajadah sendiri dan bila perlu sandal juga harus di bungkus dengan kertas plastik.
“Masjid yang sudah melakukan pembatasan Saf saf sebelumnya, jika pembatas itu sudah hilang mohon segera di buatkan pembatas, biar nantinya jama’ah tahu dimana batas atau posisi duduk, biar tidak terlalu dekat. Termasuk jama’ah harus bawa sajadah sendiri, jangan mengandalkan karpet yang sudah ada di masjid,” pintanya.
usai Idul Adha, mohon jangan diadakan salam salaman seperti biasanya, sebab dengan bersalam salaman kerumunan bisa saja terjadi, dan ini sangat di khawatirkan timbulkan klaster Covid-19.
“Pada intinya lakukan syarat rukun Fardu sholat Idul Adha, setelah itu silahkan kita bubar beraktifitas seperti biasanya,” pintanya lagi.
jika ada di satu pemukiman masjid ada tiga empat jama’ah yang terpapar masjid atau kampung masjid tersebut masuk zona merah, mohon kiranya pelaksanaan Idul Adha ditiadakan melainkan dilakukan di rumah masing masing.
“Kita sudah minta kepolisian dan TNI ikut mengawal kegiatan sholat Idul Adha, termasuk para BKD juga harus turun melakukan pemantauan,” pintanya