PRAYA-Sejak Januari hingga kemarin, total tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya yang positif Covid-19 sebanyak 67 orang. “Dua diantaranya meninggal dunia,” kata Humas Covid-19 RSUD Praya dr Yudha Permana pada Lombok Post, kemarin (23/8).
Dijelaskan, mereka terdiri dari enam orang dokter spesialis, tujuh orang dokter umum, 23 orang perawat, dua orang bidan, satu orang tenaga farmasi, lima orang tenaga analis laboratorium, dan 14 orang nekes lainnya. Kondisi saat ini, sebagian besar sudah sehat dan kembali beraktivitas seperti biasa. “Sedangkan kasus meninggal dunia terakhir terjadi Sabtu (21/8),” ujar Yudha.
Sementara yang meninggal dari tenaga perawat atas nama Rusmiati, warga Perumnas Tampar Ampar, Kecamatan Praya Tengah. “Kami merasa kehilangan karena almarhumah merupakan senior perawat di rumah sakit,” paparnya.
Bagi Yudha, kematian menjadi risiko terberat dalam penanganan Covid-19. Apalagi nakes bersentuhan langsung dengan pasien positif.
Untuk itu, yang wafat dalam tugas, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan memberikan penghargaan tertulis. Mereka adalah pahlawan yang berjuang di tengah bencana non alam Covid-19.
Selanjutnya, IDI mendorong dan meminta pemerintah segera memberikan santunan kematian sesuai aturan yang berlaku. Dikatakannya, dari peristiwa itu garda terdepan sesungguhnya bukan nakes melainkan warga. “Merekalah penentu berakhir atau tidaknya Covid-19,” ujarnya.
Kata kuncinya, tetap menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi. Tidak boleh kendor, tidak boleh abai. Kecuali Covid-19 benar-benar berakhir. “Mohon kerja sama seluruh elemen warga di mana pun berada,” seru dr Yudha.
Sementara itu, Sekda Loteng Lalu Firman Wijaya mengatakan, Pemkab Loteng masih memiliki waktu dua bulan ke depan guna menyelesaikan vaksinasi. Paling tidak 70 persen warga Gumi Tatas Tuhu Trasna divaksin. “Saat ini, baru 11 persen,” beberanya.
Untuk itu, pemkab dan satgas Covid-19 terus berpacu dengan waktu. “Karena November mendatang kita akan menjadi tuan ruan balapan motor dunia Superbike,” ujar Firman.
Dia optimis, vaksinasi terealisasi sesuai target. Namun yang terpenting stok vaksin aman. “Tidak kekurangan,” harapnya. (Red/Nur)