MataramPost.com- Saat ini, Kota Mataram masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Tris menuturkan, parameter untuk menurunkan status Kota Mataram menjadi level 2 atau 1 bukan hanya dari pelandaian kasus, namun juga angka kematian harus menurun.
“Karena itu, kami tak henti-hentinya mengimbau warga yang memiliki gejala agar segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau Puskesmas,” ungkapnya.
Selain itu, tingkat vaksinasi Covid-19 juga menjadi bagian dari pencegahan Korona. Di Kota Mataram sendiri, ujar dia, cakupan vaksinasi Covid-19 cukup tinggi. Bahkan, hari ini pihaknya dibantu TNI-Polri akan melakukan vaksinasi massal di Islamic Center dengan sasaran 2 ribu orang selama dua hari.
“Kami juga akan melakukan vaksinasi di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) dengan sasaran sekitar 500 dosis,” ucapnya. “Ini untuk vaksin dosis pertama dan kedua jenis Sinovac,” imbuh Tris.
Dia mengatakan, RSUD Kota Mataram juga tetap melayani vaksinasi Covid-19 dengan sasaran 300 orang per hari. Tapi belakangan ini warga yang melakukan vaksinasi di RSUD mulai berkurang seiring banyaknya tempat vaksinasi seperti di Puskesmas dan lembaga lainnya. “Paling banyak orang yang melakukan vaksinasi Covid-19 di rumah sakit sekarang sekitar 200 orang,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Kota Mataram Lalu Martawang menuturkan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Mataram jauh berkurang. Begitu juga keterisian tempat tidur pada dua RSD. Yakni Hotel Nutana dan Fizz. “Jumlah pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan RSD yang dirawat terus berkurang,” terangnya.
Kendati demikian, dia mengajak semua masyarakat untuk terus berjuang menekan laju keterpaparan dengan menerapkan Prokes secara ketat. “Sesuai hasil keputusan Satgas Covid-19 Nasional, Kota Mataram hingga saat ini masih pada level 3. Sehingga Satgas Covid-19 Kota Mataram dan masyarakat perlu berjuang bersama lebih keras untuk bisa turun level,” ungkapnya.
Ia mengimbau seluruh warga Mataram agar jangan abai dengan Prokes. Ini demi kebaikan bersama untuk bisa segera keluar dari pandemi Covid-19. “Mari jadikan Prokes sebagai gaya hidup baru di tengah pandemi agar bisa produktif,” tutur pria yang juga menjabat asisten I Setda Kota Mataram ini.
Dia menambahkan, beberapa daerah terjadi gelombang keempat peningkatan kasus Covid-19. Jadi untuk menghindari hal itu kewaspadaan harus tetap disiplin prokes. “Selain itu, vaksinasi juga terus kita gencarkan sebagai salah satu ikhtiar pencegahan penyebaran Covid-19,” tutur pria yang karib disapa Aweng ini.
Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Kota Mataram meminta peran kelurahan dalam meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan Prokes di masing-masing lingkungan. “Saya rasa ini sangat penting untuk mencegah penularan Korona,” tegas Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mataram Mahfuddin Noor.
Menurutnya, tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mataram masih melakukan penyekatan di sejumlah pintu masuk di Kota Mataram. Di samping itu, penerapan Prokes terus digencarkan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Memang kata dia, pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 ada beberapa pelonggaran. Tapi bukan berarti warga abai dengan Prokes. “Pakai masker dan jaga jarak harus dilakukan,” ucapnya.
Untuk mempertahankan PPKM level 3 atau turun menjadi level 2 kata dia, sudah dilakukan sejak beberapa pekan lalu. Sekarang ini hampir semua kelurahan mengetahui status masing-masing lingkungannya. Entah itu status hijau ataupun kuning. “Jika statusnya kuning maka lingkungan dan kelurahan harus melakukan berbagai upaya menurumkan status menjadi zona hijau Covid-19,” ujarnya.
Sejauh ini, setiap kelurahan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan Prokes. Baik itu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Serta melakukan tracing kepada pasien Covid-19. “Status di lingkungan terus kita update,” tuturnya.
Sementara Lurah Mandalika Lalu Sudana mengaku kerap turun ke lingkungan bersama Bhabinsa dan Bimaspol untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkai penerapan Prokes. Bahkan dia juga meminta pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Kelurahan Mandalika agar tetap menerapkan Prokes. “Kalau ada kasus kita langsung lakukan tracing,” ujar dia. (Nur)