MataramPost.com-Vaksinasi bagi ibu hamil di Kota Mataram masih sangat rendah. Dari target sekitar 2.000 ibu hamil tak sampai 10 persen yang sudah mendapat vaksin.
“Maka kami secara serentak di Kota Mataram melaunching vaksinasi bagi ibu hamil. Bersamaan dengan launching yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB secara virtual di kabupaten kota lain oleh wakil gubernur secara simbolis di Lombok Timur,” ujar Sekretaris DP2KB Kota Mataram Turmuji, kemarin (14/9).
Untuk launching vaksinasi ibu hamil di Kota Mataram, kegiatan dipusatkan di Kantor DP2KB Jalur Lingkar Selatan. Hadir Ketua TP PKK Kota Mataram Hj Kinnastri Roliskana didampingi Kepala DP2KB Kota Mataram Hariadi.
“Kami melaksanakan launching vaksinasi bagi ibu hamil ini untuk mendorong agar para ibu hamil lebih yakin divaksin. Karena kita di Kota Mataram baru sekitar 100 ibu hamil yang sudah divaksin dari target 2.000 orang,” jelas mantan Kepala Puskesmas Mataram itu.
Harapannya, dengan di launchingnya gerakan vaksinasi ibu hamil, masyarakat semakin yakin untuk melakukan vaksinasi. Mencegah risiko bahaya bagi ibu hamil dan janinnya terpapar dari virus Korona. “Makanya ini yang terus kami gencarkan,” lanjut Turmuji.
Dari 20 ibu hamil yang hadir, hanya 10 orang yang bisa divaksin. Karena setelah melalui proses screening, sisanya belum memenuhi syarat dari hasil pemeriksaan kesehatan.
Ketua TP PKK Kota Mataram yang memantau proses vaksinasi itu turut mengedukasi para ibu hamil. Agar mereka tidak khawatir dengan dampak vaksin pada janinnya.
“Memang untuk vaksinasi ibu hamil ini, masyarakat sangat berhati-hari karena masih terbatasnya informasi yang dapat mengedukasi mereka,” katanya.
Untuk itu, Kikin, sapaannya berharap semua sektor bisa bergerak bersama untuk mensosialisasikan vaksinasi ibu hamil dengan baik.
Vaksinasi ibu hamil kini bisa dilaksanakan di semua Puskesmas, rumah sakit daerah dan fasilitas kesehatan lainnya.
Namun yang menjadi kendala banyak, ibu hamil yang kondisi kesehatannya tidak layak untuk menerima vaksin. Sehingga mereka tidak lolos screening awal. Akibat kondisi hamil itu sendiri biasa cukup berat dialami oleh para perempuan yang mengandung janinnya.
“Tadi saya berpesan kepada ibu hamil yang akan divaksin. Mereka harus benar-benar yakin bahwa dengan divaksin mereka lebih aman, sehat, dan terlindungi dari virus Korona,”ungkapya.
Karena, jika ada ke khawatiran dipikiran ibu hamil, ini akan sangat mempengaruhi kondisi fisik mereka. Maka sugesti yang positif akan menghindari dari efek samping dari vaksin tersebut jika ada.
“Dukungan dari suami dan keluarga juga sangat penting. Ini membantu rasa nyaman, aman, dan sugesti dari sang ibu untuk menerima vaksin,” pungkasnya. (Nur)