MATARAMPOS.COM – Salah satu komponen yang paling vital di mobil ICE atau internal combustion engine adalah oli mesin. Oli perlu diganti secala berkala agar tetap bekerja secara optimal. Namun ternyata, ganti oli tak selalu bergantung pada kilometer.
Dilansir dari laman resmi Hyundai Mobil Indonesia, meskipun pabrikan punya standar dan mengharuskan pemiliknya untuk mengganti oli pada jarak tempuh tertentu, nyatanya pemilik tetap harus memperhatikan kondisi olinya.
“Mobil yang kini mungkin jarang digunakan karena bekerja di rumah atau membatasi mobilitas tentunya akan memakan waktu lama untuk mencapai 10.000 Km. Kadang, perlu lebih dari 1 tahun untuk mencapai 10.000 Km,” tulis Hyundai pada konten yang mereka unggah Selasa (14/12/21) lalu.
“Hal inilah yang bisa merusak. Karena, oli yang lama berada dalam mesin akan mengendap dan menyebabkan kerak. Kerak ini akan mempengaruhi performa mesin dan performa pelumasan. Jangka panjangnya, mesin bisa mengalami kerusakan permanen,” lanjut mereka.
Menurut Hyundai pemilik kendaraan perlu mengecek kondisi oli mesin dan menggantinya setiap enam bulan. Hal tersebut untuk memastikan tidak terbentuk kerak pada ruang mesin dan menjaga performa mesin.
Di sisi lain, pemilik kendaraan dapat melakukan pengecekan rutin untuk melihat kondisi oli di ruang mesin. Caranya mudah, yakni cukup melalui dipstick atau tongkat pengukur
“Apakah volumenya sudah mulai berkurang atau kualitasnya sudah menurun. Hal ini penting dilakukan terlebih sebelum mobil dipergunakan untuk berkendara jarak jauh yang memerlukan penggunaan mesin selama berjam-jam.” tukas Samsudin, Aftersales Support PT Astra International – Peugeot.
Prosedur pengecekan oli kendaraan umum dilakukan saat kondisi mesin kendaraan dalam keadaan dingin atau belum dipergunakan. Namun, ada juga produsen oli yang menganjurkan agar mengecek oli setelah memanaskan mobil. Alasannya, saat sebagian oli masih di atas pasca melumasi komponen mesin setelah mobil dipanaskan, pada bak mesin biasanya sudah berkurang dan hal volume pada bak tersebut lah yang diukur.
Saat pengecekan pastikan mobil terparkir di permukaan rata. Hal ini untuk mendapatkan pembacaan yang akurat, sekaligus memastikan bahwa oli tidak berkumpul di salah satu sisi tangki oli.
Cara penggunaan dipstick tinggal masukkan kembali dipstik hingga ujung, dan tarik. Biasanya ketinggian atau level oli mesin terbagi menjadi tiga kondisi. Bagian paling bawah atau low menunjukkan titik minimum, sedangkan paling atas ialah maksimum.
Jika posisi garis batas di bawah low artinya kapasitas oli kurang dan bisa ditambah sesuai kondisinya. Jangan lupa siapkan tisu atau kain yang sudah tidak terpakai, gunanya untuk menyeka oli dan mengecek konsistensi dan volumenya.
Lantas selain hanya berpatokan pada kilometer, oli juga perlu diganti jika sudah terlalu lama mengendap di ruang mesin. Selain itu, jika dirasa oli berkurang, pemilik kendaraan juga perlu menambahkan oli sampai batas yang ditentukan pabrikan.
Source : detik.com